10 April, 2010

Kisah Muktabar : Nabi Musa Menampar Malaikat Maut




Imam al-Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah berkata, "Malaikat maut diutus kepada Musa, ketika dia datang Musa menamparnya, lalu malaikat maut kembali kepada Tuhannya, dia berkata, 'Engkau telah mengutusku kepada seorang hamba yang menolak mati." 
Lalu Allah mengembalikan matanya (yang rosak karena tamparan Musa). Allah berfirman kepadanya, "Kembalilah kepada Musa, katakan kepadanya agar dia meletakkan tangannya di punggung sapi jantan, maka bulu sapi yang tertutup oleh tangannya itulah sisa umurnya, satu bulu satu tahun." Musa berkata, "Ya Rabbi setelah itu apa?" Malaikat menjawab, "Maut." Musa berkata, "Sekarang aku pasrah." Maka Musa memohon kepada Allah agar didekatkan kepada tanah suci sejauh lemparan batu. Abu Hurairah berkata, Rasulullah SAW bersabda "Seandainya aku di sana niscaya aku tunjukkan kuburnya kepada kalian yang berada di sisi jalan di dataran berpasir merah yang bergelombang."
 Hadis ini diriwayatkan oleh Bukhari di Kitab Ahadisil Anbiya Bab Wafat Musa nombor 3407. Hadis juga ini diriwayatkan oleh Muslim di Kitab al-Fadha`il Bab Fadha`il Musa 4/1842.
 PENGAJARAN
 1. Hadis ini menunjukkan bahwa sebelum nyawa para nabi dicabut, mereka diberi pilihan antara terus hidup atau berpindah kepada rahmatullah sebagaimana Musa diberi pilihan. Aisyah telah mendengar Rasulullah SAW bersabda pada waktu beliau sakit menjelang wafatnya, "Ya Allah, Rafiqul A'la." Aisyah mengerti bahwa beliau diberi pilihan maka beliau memilih.
2. Kemampuan malaikat menjelma dalam wujud manusia sebagaimana malaikat maut mendatangi Musa dalam wujud manusia.
3. Kematian adalah haq dan pasti, jika ada yang terlepas dari maut tentulah mereka adalah para nabi dan rasul.
4. Kedudukan Musa di sisi Allah di mana dia menampar malaikat maut lalu rusak matanya, kalau bukan karena kemuliaan Musa di hadapan Allah mungkin saja malaikat akan membalas dengan keras.
5. Tidak ada alasan yang logik untuk menolak kejadian yang shahih ini. Rusaknya mata malaikat karena tamparan Musa terjadi karena malaikat datang dalam wujud seorang manusia. Disinilah letak ujian bagi orang-orang beriman, apakah mereka mempercayainya atau tidak?
6. Keberadaan kubur Musa di tepi perbatasan tanah suci dan Rasulullah mengetahui tempat kuburnya, beliau menunjukkan sebagian alamat kuburnya yaitu di tepi jalan di tanah pasir merah.
7. Keinginan Musa agar kuburnya dekat dengan tanah suci dan boleh-boleh saja bagi siapa yang ingin mati di tanah suci.
8. Tanah suci yang diberkahi memiliki batasan. Musa meminta kepada Allah agar mendekatkan kuburnya darinya sejauh batu dilempar, oleh karena itu Musa dikubur di luar di pinggirannya.
(Izzudin Karimi)
Sumber : alsofwah.or.id

0 comments:

Catat Ulasan

Related Posts with Thumbnails
 
Share