Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Janganlah kalian banyak ketawa, kerana banyak ketawa akan mematikan hati.” (HR. At-Tirmizi dan Ibn Majah, dinilai sahih oleh Al-Albani)
Dari Aisyah isteri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, bahwa dia berkata:
“Saya tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ketawa terbahak-bahak hingga kelihatan tenggorok beliau, beliau biasanya hanya tersenyum.” (Imam al-Bukhari dan Muslim)
Penjelasan ringkas:
Sebaik-baik perkara adalah yang sederhana dan pertengahan. Tatkala Islam mensyariatkan untuk banyak senyum, maka Islam juga melarang untuk banyak tertawa, karena segala sesuatu yang kebanyakan dan melampaui batas akan membuat hati menjadi mati.
Sebagaimana banyak makan dan banyak tidur boleh mematikan hati dan melemahkan tubuh, maka demikian pula banyak ketawa bisa mematikan hati dan melemahkan tubuh. Dan jika hati sudah mati maka hatinya tidak akan dapat menerima peringatan dari Al-Qur`an dan sukar menerima nasihat.
Kerana tidaklah kita temui orang yang paling banyak ketawa kecuali dia adalah orang yang paling jauh dari Al-Qur`an.
Adapun hukum banyak ketawa, maka zahir hadis Abu Hurairah di atas menunjukkan haram. kerana hukum asal setiap larangan adalah haram. Apalagi disebutkan sebab larangan tersebut boleh mematikan hati, dan sudah dimaklumi melakukan suatu amalan yang boleh mematikan hati adalah hal yang diharamkan.
Adapun tertawa sesekali atau ketika keadaan mengharuskan dia untuk ketawa, maka ini adalah hal yang diperbolehkan. Hanya saja, bukan termasuk tuntunan Nabi shallallahu alaihi wasallam jika seorang itu tertawa sampai terbahak-bahak. Kerananya ketawa terbahak-bahak adalah hal yang dibenci walaupun tidak sampai dalam hukum haram, wallahu a’lam.
0 comments:
Catat Ulasan