16 Februari, 2010
Celakalah Anak Durhaka
Ingatlah: "Reda Allah bergantung pada reda orang tua dan murka Allah bergantung pada murka orang tua." ( Adabul Mufrad: Sahih)
Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
رَغِمَ أَنْفُهُ ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُهُ ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُهُ ». قِيلَ مَنْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « مَنْ أَدْرَكَ وَالِدَيْهِ عِنْدَ الْكِبَرِ أَحَدَهُمَا أَوْ كِلَيْهِمَا ثُمَّ لَمْ يَدْخُلِ الْجَنَّةَ
"Sungguh terhina, sungguh terhina, sungguh terhina." Ada yang bertanya, "Siapa, wahai Rasulullah?" Beliau bersabda, ”(Sungguh hina) seorang yang mendapati kedua orang tuanya yang masih hidup atau salah satu dari keduanya ketika mereka telah tua, namun dia tidak masuk surga." ( Imam Muslim)
Beberapa faedah dari hadis ini:
Nabi saw mendoakan kecelakaan kepada orang yang durhaka pada orang tua. Yang dimaksud “roghima anfuh” adalah hidungnya diselaputi debu. Dan maksud perkataan seperti ini adalah doa kejelekan iaitu doa kehinaan dan kefakiran.
Berbakti pada orang tua adalah mentaati dan mendahulukan perintahnya, berakhlak mulia di hadapannya, menjalin hubungan dengan sahabatnya dan selalu mendoakannya. Jadi, jangan difahami bahwa namanya berbakti pada keduanya hanyalah menuruti apa yang mereka cita-citakan. Namun beraklaq yang mulia dan tutur kata yang baik juga merupakan kebaktian pada keduanya.
Berbakti pada orang tua merupakan suatu kewajiban baik di kala mereka berada di usia senja atau pun di usia muda.
Hadits ini dikhususkan berbakti pada mereka ketika usia senja (tua). Hal ini menunjukkan sangat ditekankannya berbakti ketika itu karena berbakti kepada keduanya ketika mereka berada pada usia senja terasa berat dan sulit.
Durhaka kepada orang tua termasuk dosa besar. Sebagaimana yang Nabi saw menyebut di dalam hadis lainnya, "Apakah kalian mahu aku beritahu mengenai dosa yang paling besar?" Para sahabat menjawab, "Mahu, wahai Rasulullah."Beliau lalu bersabda,"(Dosa terbesar adalah) mempersekutukan Allah dan durhaka kepada kedua orang tua." Beliau mengucapkan hal itu sambil duduk bertelekan [pada tangannya]. (Tiba-tiba beliau menegakkan duduknya dan berkata), "Dan juga ucapan (sumpah) palsu." Beliau mengulang-ulang perkataan itu sampai saya berkata (dalam hati), "Aduhai, Alangkah baiknya sekira beliau diam." (HR. Bukhari dan Muslim)
Durhaka pada orang tua menyebabkan seseorang menjauh dari rahmat Allah dan berhak mendapat siksa neraka.
Contoh durhaka pada keduanya adalah enggan mentaati perintahnya, berkata kasar pada keduanya, berakhlak yang jelek pada keduanya dan sering membuat mereka merasa sedih.
Tidak boleh mentaati kedua orang tua dalam rangka berbuat maksiat pada Allah. Mentaati mereka hanyalah dalam kebaikan saja dan bukan dalam kemungkaran.
Berbakti pada orang tua adalah jalan menuju surga.
Semoga Allah menjadikan kita sebagai anak yang selalu berbakti kepada orang tua kita, apalagi jika diberi kesempatan dengan keberadaan di sisi kita.
Sumber : http://rumaysho.com
0 comments:
Catat Ulasan